Sunday, July 20, 2014

Pengertian Lengkap Kalimat Efektif Menurut Ahli berserta Contohnya


KALIMAT EFEKTIF


 PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan secara singkat dan jelas sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Berikut beberapa pengertian Kalimat Efektif menurut beberapa ahli
Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan (informasi) secara singkat, lengkap, dan mudah diterima oleh pendengar. Selain itu, Kalimat Efektif harus mematuhi kaidah struktur bahasa dan mencerminkan cara berpikir yang masuk akal (logis).

·         Singkat berarti hemat dalam penggunaan kata-kata. Hanya kata-kata yang perlu yang digunakan. Kata-kata yang mubadzir tidak perlu digunakan karena berarti pemborosan
·         Lengkap berarti kalimat itu harus disampaikan dengan lengkap sehingga menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan, atau menghasilkan akibat
·         Mudah diterima oleh pendengar berarti dapat dipahami pendengar dengan cara yang mudah dan menarik
(Wiyono)
2.      Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.
(Rahayu)
3.      Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan)
4.      Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin)
5.      Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi)




SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
1.      secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2.      mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau  pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1.      Kesepadanan Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P),objek (O), keterangan (K).

2.      Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT).Tidak Menjamakkan Subjek
Contoh:
Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)

3.      Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).

4.      Kehematan dalam kalimat efektif, maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa,atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat.
Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:
a. Menghilangkan pengulangan subjek.
b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c. Menghindarkan ke-sinoniman dalam satu kalimat.
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
Dia sudah menunggumu sejak dari tadi pagi. (tidak efektif)
Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
v  Kelogisan berarti ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)

v  Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:

A.    Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidaksimetris

B.     Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.

C.     Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antarapredikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasakemanusiaan. (efektif)

Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif).

v  Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jikakalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harusmenggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.

Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)

Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

v  Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat.Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:
a.       Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.(tidak tegas)
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)

Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.(tidak tegas).
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)
b.      Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.(salah)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.(benar)
c.       Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.
d.      Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:Anak itu bodoh, tetapi pintar.
e.       Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel -lah, -pun, dan -kah.
Contoh:
Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku? Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini.
v  KevariasianUntuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai dengan subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan panjang.
a). Cara memulai Subyek pada awal kalimat.
Contoh:
– Bahan biologis menghasilkan medan magnetis dengan tiga cara. Predikat pada awal kalimat (kalimat inversi sama dengan susun balik)
Contoh:
– Turun perlahan-lahan kami dari kapal yang besar itu.
Dengan adanya kata modal, maka kalimat-kalimat akan berubah nadanya, yang tegas menjadi ragu tau sebaliknya dan yagn keras menjadi lembut atau sebaliknya.
Untuk menyatakan kepastian digunakan kata: pasti, pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali, dan sebagainya.
Untuk menyatakan ketidakpastian digunakan : mungkin, barangkali, kira-kira, rasanya, tampaknya, dan sebagainya.
Untuk menyatakan kesungguhan digunakan: sebenarnya, sesungguhnya, sebetulnya, benar, dan sebagainya.
Contoh:
– Sering mereka belajar bersama-sama.
b). Panjang-pendek kalimat.
Tidak selalu kalimat pendek mencerminkan kalimat yang baik atau efektif, kalimat panjang tidak selalu rumit. Akan sangat tidak menyenangkan bila membaca karangan yang terdiri dari kalimat yang seluruhnya pendek-pendek atau panjang-panjang. Dengan menggabung beberapa kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk setara terasa hubungan antara kalimat menjadi lebih jelas, lebih mudah dipahami sehingga keseluruhan paragraf merupakan kesatuan yang utuh.
c). Jenis kalimat.
Biasanya dalam menulis, orang cenderung menyatakannya dalam wujud kalimat berita. Hal ini wajar karena dalam kalimat berita berfungsi untuk memberi tahu tentang sesuatu. Dengan demikian, semua yang bersifat memberi informasi dinyatakan dengan kalimat berita. Tapi, hal ini tidak berarti bahwa dalam rangka memberi informasi, kalimat tanya atau kalimat perintah tidak dipergunakan, justru variasi dari ketiganya akan memberikan penyegaran dalam karangan.
d). Kalimat aktif dan pasif.
Selain pola inversi, panjang-pendek kalimat, kalimat majemuk dan setara, maka pada kalimat aktif dan pasif dapat membuat tulisan menjadi bervariasi.
e). Kalimat langsung dan tidak langsung.
Biasanya yang dinyatakan dalam kalimat langsung ini adalah ucapan-ucapan yang bersifat ekspresif. Tujuannya tentu saja untuk menghidupkan paragraf. Kalimat langsung dapat diambil dari hasil wawancara, ceramah, pidato, atau mengutip pendapat seseorang dari buku.
v  Logis/Nalar, Suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi dalam kalimat tersebut dapat diterima oleh akal atau nalar. Logis atau tidaknya kalimat dilihat dari segi maknanya, bukan strukturnya. Kelogisan kalimat tampak pada gagasan dan pendukungnya yang dipaparkan dalam kalimat. Suatu kalimat dikatakan logis apabila gagasan yang disampaikan masuk akal, hubungan antar gagasan dalam kalimat masuk akal, dan hubungan gagasan pokok serta gagasan penjelas juga masuk akal.

Contoh kalimat salah nalar:
a.       Waktu dan tempat dipersilahkan. (siapa yang dipersilahkan)
b.       Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
CONTOH KALIMAT EFEKTIF DAN TIDAK EFEKTIF
a.- Febrian rajin bekerja agar supaya dapat mencukupi kebutuhan hidup (tidak efektif)
- Febrian rajin bekerja agar dapat mencukupi kebutuhan hidup (kalimat efektif)
b.- kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman yang setimpal (tidak efektif)
- yang bersalah harus dijatuhi hukuman (kalimat efektif)
c.- Ryan diperingati oleh kepala sekolah agar tidak mengulangi perbuatannya(tidak efektif)
- Ryan diperingatkan oleh kepala sekolah agar tidak mengulangi perbuatannya (efektif)
d.- Kita harus merubah kebiasaan yang buruk (tidak efektif)
- Kita harus mengubah kebiasaan buruk (efektif)
e.- Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik (tidak efektif)
- Saya menyukainya karena sifat-sfatnya sangat baik (efektif)
f.- Seorang pun tidak ada yang bisa menghindar daripada pengawasannya(tidak efektif)
- Seorang pun tidak ada yang bisa menghindar dari pengawasannya (efektif)
g.- Bukunya ada di saya (tidak efektif)
- Bukunya ada pada saya (efektif)
h. – Sopir Bus Lorena yang Masuk Jurang Melarikan Diri (tidak efektif)
- Bus Lorena Masuk Jurang, Sopirnya Melarikan Diri (efektif)
I.- dalam sebulan ia berhasil menciptakan 5 lagu sebulan (tidak efektif)
- dalam sebulan ia berhasil menciptakan 5 lagu (efektif)
j.- Dokter Febrian mengatakan kalau penyakit AIDS sangat berbahaya (tidak efektif)
- Dokter Febrian mengatakan bahwa penyakit AIDS sangat berbahaya (efektif)

DAFTAR PUSTAKA

http://zaldimasruri.blogspot.com/2013/01/kalimat-efektif.html 

No comments: