KALIMAT EFEKTIF
PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat
efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan
secara singkat dan jelas sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang
lain.
Berikut
beberapa pengertian Kalimat Efektif menurut beberapa ahli
Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan (informasi) secara singkat, lengkap, dan mudah diterima oleh pendengar. Selain itu, Kalimat Efektif harus mematuhi kaidah struktur bahasa dan mencerminkan cara berpikir yang masuk akal (logis).
Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan (informasi) secara singkat, lengkap, dan mudah diterima oleh pendengar. Selain itu, Kalimat Efektif harus mematuhi kaidah struktur bahasa dan mencerminkan cara berpikir yang masuk akal (logis).
·
Singkat berarti hemat
dalam penggunaan kata-kata. Hanya kata-kata yang perlu yang digunakan.
Kata-kata yang mubadzir tidak perlu digunakan karena berarti pemborosan
·
Lengkap berarti kalimat
itu harus disampaikan dengan lengkap sehingga menimbulkan pengaruh,
meninggalkan kesan, atau menghasilkan akibat
·
Mudah diterima oleh
pendengar berarti dapat dipahami pendengar dengan cara yang mudah dan menarik
(Wiyono)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang
bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja,
tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya
khayal pada diri pembaca.
(Rahayu)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang
benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.
(Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan)
4. Kalimat efektif adalah kalimat yang
memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
(Arifin)
5. Kalimat efektif dipahami sebagai
kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami
oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi)
SYARAT-SYARAT KALIMAT
EFEKTIF
1.
secara tepat
mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2.
mengemukakan
pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau
penulisnya.
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1.
Kesepadanan Suatu
kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S),
predikat (P),objek (O), keterangan (K).
2.
Di dalam kalimat
efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT).Tidak Menjamakkan
Subjek
Contoh:
Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke
perpustakaan (tidak efektif)
Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan
(efektif)
3.
Kecermatan Dalam
Pemilihan dan Penggunaan Kata Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai
menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu
mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang
terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).
4.
Kehematan dalam
kalimat efektif, maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa,atau
bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata
bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan
maksud kalimat.
Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:
a. Menghilangkan pengulangan subjek.
b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi
kata.
c. Menghindarkan ke-sinoniman dalam satu kalimat.
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia
tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia
tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
Dia sudah menunggumu sejak
dari tadi pagi. (tidak efektif)
Dia sudah menunggumu sejak
pagi. (efektif)
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
v Kelogisan berarti ide kalimat itu dapat dengan mudah
dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan
unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak
efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
v Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah
kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya
tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
A.
Kalimat yang
padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidaksimetris
B.
Kalimat yang
padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam
kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
C.
Kalimat yang
padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang
antarapredikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita
orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak
efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota
yang sudah meninggalkan rasakemanusiaan. (efektif)
Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik.
(tidak efektif)
Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif).
v Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk
kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika bentuk pertama
menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jikakalimat pertama
menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harusmenggunakan
kata kerja berimbuhan me- juga.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir
jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir
jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes.
(tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes.
(efektif)
v Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan
penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat.Untuk membentuk penekanan dalam
suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:
a.
Meletakkan kata
yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan
lagi pada kesempatan lain.(tidak tegas)
Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan
lagi soal ini. (ketegasan)
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan
negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.(tidak tegas).
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa
dan negaranya. (ketegasan)
b.
Membuat urutan kata
yang bertahap.
Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi
berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.(salah)
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi
berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.(benar)
c.
Melakukan
pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat
mengharukan.
d.
Melakukan
pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:Anak itu bodoh, tetapi pintar.
e.
Mempergunakan
partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel -lah, -pun, dan -kah.
Contoh:
Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku? Dialah
yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini.
v
KevariasianUntuk menghindari kebosanan dan
keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai
dengan subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan panjang.
a). Cara memulai Subyek pada awal kalimat.
Contoh:
– Bahan biologis menghasilkan medan magnetis dengan tiga cara. Predikat pada awal kalimat (kalimat inversi sama dengan susun balik)
– Bahan biologis menghasilkan medan magnetis dengan tiga cara. Predikat pada awal kalimat (kalimat inversi sama dengan susun balik)
Contoh:
– Turun perlahan-lahan kami dari kapal yang besar itu.
– Turun perlahan-lahan kami dari kapal yang besar itu.
Dengan adanya kata modal, maka kalimat-kalimat
akan berubah nadanya, yang tegas menjadi ragu tau sebaliknya dan yagn keras
menjadi lembut atau sebaliknya.
Untuk menyatakan kepastian digunakan kata: pasti, pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali, dan sebagainya.
Untuk menyatakan ketidakpastian digunakan : mungkin, barangkali, kira-kira, rasanya, tampaknya, dan sebagainya.
Untuk menyatakan kesungguhan digunakan: sebenarnya, sesungguhnya, sebetulnya, benar, dan sebagainya.
Untuk menyatakan kepastian digunakan kata: pasti, pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali, dan sebagainya.
Untuk menyatakan ketidakpastian digunakan : mungkin, barangkali, kira-kira, rasanya, tampaknya, dan sebagainya.
Untuk menyatakan kesungguhan digunakan: sebenarnya, sesungguhnya, sebetulnya, benar, dan sebagainya.
Contoh:
– Sering mereka belajar bersama-sama.
– Sering mereka belajar bersama-sama.
b). Panjang-pendek kalimat.
Tidak selalu kalimat pendek mencerminkan kalimat
yang baik atau efektif, kalimat panjang tidak selalu rumit. Akan sangat tidak
menyenangkan bila membaca karangan yang terdiri dari kalimat yang seluruhnya
pendek-pendek atau panjang-panjang. Dengan menggabung beberapa kalimat tunggal
menjadi kalimat majemuk setara terasa hubungan antara kalimat menjadi lebih
jelas, lebih mudah dipahami sehingga keseluruhan paragraf merupakan kesatuan
yang utuh.
c). Jenis kalimat.
Biasanya dalam menulis, orang cenderung
menyatakannya dalam wujud kalimat berita. Hal ini wajar karena dalam kalimat
berita berfungsi untuk memberi tahu tentang sesuatu. Dengan demikian, semua
yang bersifat memberi informasi dinyatakan dengan kalimat berita. Tapi, hal ini
tidak berarti bahwa dalam rangka memberi informasi, kalimat tanya atau kalimat
perintah tidak dipergunakan, justru variasi dari ketiganya akan memberikan
penyegaran dalam karangan.
d). Kalimat aktif dan pasif.
Selain pola inversi, panjang-pendek kalimat,
kalimat majemuk dan setara, maka pada kalimat aktif dan pasif dapat membuat
tulisan menjadi bervariasi.
e). Kalimat langsung dan tidak langsung.
Biasanya yang dinyatakan dalam kalimat langsung
ini adalah ucapan-ucapan yang bersifat ekspresif. Tujuannya tentu saja untuk
menghidupkan paragraf. Kalimat langsung dapat diambil dari hasil wawancara,
ceramah, pidato, atau mengutip pendapat seseorang dari buku.
v
Logis/Nalar, Suatu kalimat dikatakan logis
apabila informasi dalam kalimat tersebut dapat diterima oleh akal atau nalar.
Logis atau tidaknya kalimat dilihat dari segi maknanya, bukan strukturnya.
Kelogisan kalimat tampak pada gagasan dan pendukungnya yang dipaparkan dalam
kalimat. Suatu kalimat dikatakan logis apabila gagasan yang disampaikan masuk
akal, hubungan antar gagasan dalam kalimat masuk akal, dan hubungan gagasan
pokok serta gagasan penjelas juga masuk akal.
Contoh kalimat salah nalar:
a.
Waktu dan tempat dipersilahkan. (siapa yang
dipersilahkan)
b.
Silakan maju ke
depan. (maju selalu ke depan)
CONTOH KALIMAT EFEKTIF DAN TIDAK EFEKTIF
a.- Febrian rajin bekerja agar supaya dapat
mencukupi kebutuhan hidup (tidak efektif)
- Febrian rajin bekerja agar dapat mencukupi
kebutuhan hidup (kalimat efektif)
b.- kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman
yang setimpal (tidak efektif)
- yang bersalah harus dijatuhi hukuman (kalimat
efektif)
c.- Ryan diperingati oleh kepala sekolah agar
tidak mengulangi perbuatannya(tidak efektif)
- Ryan diperingatkan oleh kepala sekolah agar
tidak mengulangi perbuatannya (efektif)
d.- Kita harus merubah kebiasaan yang buruk
(tidak efektif)
- Kita harus mengubah kebiasaan buruk (efektif)
e.- Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya
sangat baik (tidak efektif)
- Saya menyukainya karena sifat-sfatnya sangat
baik (efektif)
f.- Seorang pun tidak ada yang bisa menghindar daripada
pengawasannya(tidak efektif)
- Seorang pun tidak ada yang bisa menghindar dari
pengawasannya (efektif)
g.- Bukunya ada di saya (tidak efektif)
- Bukunya ada pada saya (efektif)
h. – Sopir Bus Lorena yang Masuk Jurang Melarikan Diri
(tidak efektif)
- Bus Lorena Masuk Jurang, Sopirnya Melarikan Diri
(efektif)
I.- dalam sebulan ia berhasil menciptakan 5
lagu sebulan (tidak efektif)
- dalam sebulan ia berhasil menciptakan 5 lagu
(efektif)
j.- Dokter Febrian mengatakan kalau penyakit
AIDS sangat berbahaya (tidak efektif)
- Dokter Febrian mengatakan bahwa penyakit AIDS
sangat berbahaya (efektif)
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment