AWAL CANTUS PLANUS
Sebelum membahas Cantus
Planus Gallican mari membahas tentang tradisi Yunani kuno. Tradisi
kebudayaan Yunani kuno adalah suatu kebudayaan pemikiran Eropa barat selama
2000 tahun silam. Menurut mitos Yunani kuno, musik dianggap sebgai ciptaan
dewa-dewi atau setengah dewa atau Apollo, Amphion, dan Orpheus. Jadi ada
anggapan bahwa musik memilki kekuasaan ajaib yang dapat menyempurnakan tubuh
dan jiwa manusia serta dapat membuat muzijat dalam dunia alamiah. Musik tidk
dapat dipisahkan dari acara keagamaan
Setelah kejayaan masa klasik dalam kebudayaan Yunani, suatu rekasi terhadap kompleksitas teknik dalam musik menjadi tampak, dan pada awal zaman Kristen musik Yunani banyak di sederhanakan, baik secara teoretis maupun sacara praktis. Contoh–contoh notasi musik pada Yunani kuno yang masih ada masa kini adalah dua lagu pujian kepada Apollo (sekitar tahun 150 SM), sebuah lagu untuk acar minum pada tahun yang sama dan tiga lagu dari Mesomedes, kreta, yang ciptakan pada abad ke-2 M. Jadi naskah – naskah ini tidak bisa mewakili keadaan musik Yunani pada kejayaan masa klasik.
Meskipun pengetahuan kita tentang musik
Yunani terbatas, perkiraan para musikolog tentang ciri-ciri musik ini adalah
sebagai berikut :
1.
Menurut Grout, musiknya bersifat
monofonis dengan heterofoni (melodi asli yang disuarakan sekaligus dengan
sebuah, atau beberapa variasi melodi yang sama) pada waktu alat musik mengikuti
suara. Curt Sachs berpendapat bahwa polifoni terdapat dalam musik Yunani, baik
pada masa awal maupun pada masa akhir. Sebagai buktui ia menyebutkan teori
Yunani tentang interval konsonan dan disonan, dengan oktaf, kuin, kuart
dianggap konsonan dan sekonda. Terts, seksta, septim dianggap disonan.
2.
Improvisasi telah dipraktekkan,
namun diatur melalui konvensi-konvensi bentuk dan gaya pemakaian beberapa pola
melodi yang mendasar.
3.
Ada hubungan yang erat antara teks
dan musik. Serta melodi ucapan dan irama dan puisi yang menentukan cara
menysunnnya dalam musik.
Teori Musik Yunani Kuno
Musik
Yunani kuno sangat berpengaruh pada masa selanjutnya melalui teori musiknya,
secara khusus pada teori musk Islam dan juga pada musik Eropa barat selam abad
pertengahan. Teori musik ini dapat dikelompokkan kedalam kedua golongan :
1. Ide-ide tentang sifat musik : peranannnya di alam semesta.
Efek-efeknya, dan gunanya dalam masyarakat.
2.
Penjelasan tentang interval-interval,
modus-modus, dan komposisi musik.
Cantus
Planus Gallican
Gallican adalah
cantus planus yang berkembang di Prancis dan jejak sejarahnya sebagian besar
telah hilang tapi masih ada yang bisa membuktikan keberadaannya.Beberapa sumber
membuktikan keberadaan suatu kelompok upacara Gallican (sebuah group liturgi)di
daratan Frankish sekitar abad ke 5 sampai abad ke 9, upacara Celtic dan upacara Mozarabic yang secara liturgy
berhubungan dengan Gallican terkadang dianggap berlawanan struktur dengan
upacara Roman. Kurangnya kekuasaan pusat mengakibatkan berkembangnya budaya lokal
Gallican rite di Francia. Keduanya berbagi struktur dasar tapi dengan detail
yang bervariasi, Tradisi ini diperthankan sampai masa dynasti Carolingian.
ketika kunjungan Papal ditahun 752 Pope Stephen II melaksanakan perayaan
besar-besaran dengan nyanyian Roma. Menurut Charlemagne,
ayahnya Pepin dan Chrodegang
of Metz menidakan Gallican rites perlu untuk kepentingan
Roma, dengan
tujuan memperkuat hubungan dengan Roma yang nantinya berujung pada pengankatan
Raja Kudus Roma. Charlemagne menyelesaikan apa yang dimulai ayahnya di abad ke
9 upacara gallican benar-benar secara efektif dihapuskan. Tapi nyayian Roma
yang dibawah oleh Carolingian tidaklah lengkap sehingga memasukan element musik
dan liturgi dari budaya Gallican lokal, yang akhirnya melahirkan nyanyian
Gregorian.
Karakteristik
Cantus Planus Gallican
Tidak ada notasi
dari nyanyian gallican yang selamat, meskipun referensi pertama didokumentasikan untuk buku plainchant Barat
adalah sebuah teks Gallican
dengan mazmur dan
nyanyian. Apa yang kita tahu nyanyian Gallican berasal
dari deskripsi kontemporer
bini, dan elemen Gallican
yang selamat dalam sumber-sumber Gregorian nanti.
Nyanyian Gallican dikatakan dikenal berbeda dari Romawi nyanyian di kedua teks dan musik. Walahfrid Strabo, menulis pada abad
ke-9, dinilai Roman nyanyian sebagai "lebih sempurna" dan sebagai
tidak benar dan "janggal." The ritus dan teks sering indah dan
dramatis dibandingkan dengan rekan mereka dari Romawi, yang dapat tercermin
dalam pentingnya musik melismatic dalam nyanyian
dibandingkan dengan Roman. Penggunaan dua nada membaca di Gregorian bermazmur
mungkin berasal dari nyanyian
lain. Unsur lain dari Gregorian tidak
ditemukan di nyanyian Roman, yang mungkin mencerminkan
konvensi , adalah "irama ," di mana neume akhir, hanya ditemukan
dalam sumber-sumber Galia, merupakan langkah ke atas yang bait kedua diulang, seperti CDD. Beberapa jenis nyanyian
menunjukkan pengaruh langsung dari nyanyian
Bizantium, termasuk penggunaan teks Yunani.
Teknik komposisi termasuk incipits umum tertentu, irama, dan penggunaan centonisasi.
Para calon utama untuk nyanyian dalam perbendaharaan Gregorian yang mungkin fosil Gallican adalah, nyanyian-nyanyian yang tidak dilakukan dalam tradisi Romawi, tetapi memiliki mitra dalam nyanyian Mozarabic dan tradisi nyanyian Ambrosian , dan nyanyian lokal dan nazar khusus untuk orang-orang kudus Perancis dan tempat-tempat khusus.
Para calon utama untuk nyanyian dalam perbendaharaan Gregorian yang mungkin fosil Gallican adalah, nyanyian-nyanyian yang tidak dilakukan dalam tradisi Romawi, tetapi memiliki mitra dalam nyanyian Mozarabic dan tradisi nyanyian Ambrosian , dan nyanyian lokal dan nazar khusus untuk orang-orang kudus Perancis dan tempat-tempat khusus.
No comments:
Post a Comment